Selasa, 06 November 2018

SKLB TINGKATKAN HARGA JUAL TERNAK BIBIT




SURAT KETERANGAN LAYAK BIBIT (SKLB)
TINGKATKAN HARGA JUAL TERNAK  BIBIT

By Abdurrahman Arraushany* 

Berbagai upaya bisa dilakukan oleh peternak Sapi Madura untuk meningkatkan harga jual ternaknya dan menambah penghasilan keluarga serta peningkatan kesejahteraan peternak. Di antara langkah yang bisa ditempuh adalah dengan mengikuti kegiatan Uji Performans Sapi Madura baik yang dilakukan oleh Team UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur maupun oleh Team Dinas Peternakan atau Dinas Yang Membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota di Pulau Madura. 

Kegiatan Uji Performans Sapi Madura adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pengujian pada ternak Sapi Madura yang dilakukan dengan cara pengukuran dan evaluasi sehingga bisa ditentukan mana ternak yang terkategori bibit sesuai SNI Sapi Madura dan mana ternak yang tidak terkategori bibit. 

Kegiatan Uji Performans Sapi Madura di Pulau Madura secara intens telah dilakukan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur sejak Tahun 2010 sejalan dengan Program/Kegiatan Uji Performans Sapi Potong Nasional. Dan hingga Bulan Oktober Tahun 2018 jumlah ternak yang menjadi peserta kegiatan ini berjumlah lebih dari 5.000 ekor yang berasal dari 4 Kabupaten di Madura (yakni Kab.Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan SUmenep) 

PERAN WASBITNAK DALAM PENERBITAN SKLB

Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) merupakan surat yang diterbitkan oleh pejabat Fungsional Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak) dan atau pejabat struktural yang menangani bidang perbibitan di lembaga/instansi pemerintah yang menerangkan bahwa seekor ternak telah lolos serangkaian uji dan dinyatakan sebagai ternak kategori bibit. 

SKLB dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah sebagai 'pengganti sementara' dari Sertifikat Bibit seekor individu ternak di mana Sertifikat Bibit tersebut belum bisa dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) yang ada di bawah Kementerian Pertanian RI di Jakarta.

Apa bedanya SKLB dengan Sertifikat Bibit? 

SKLB bisa dikeluarkan oleh instasi yang berwenang 'hanya' dengan mengukur dan mengevaluasi kesesuaian ternak dengan SNI atau Persyaratan Teknis Minimal (PTM) ternak yang bersangkutan. Sedangkan Sertifikat Bibit dikeluarkan oleh LSPro melalui serangkaian uji baik kepada ternak yang bersangkutan maupun manajemen budidaya dan pembibitan di mana individu ternak tersebut berada. 

Penerbitan SKLB menjadi Kewenangan Pejabat Fungsional Wasbitnak. Sayangnya, Sapi Madura yang berjumlah lebih dari 750 ribu di seluruh Madura baru 'ditangani' oleh 2 orang pejabat Fungsional Wasbitnak. Itu pun baru ada di UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.   sedangkan di Dinas Kabupaten hingga saat ini belum ada satu orang pun. 

Keterbatasan jumlah Wasbitnak di Pulau Madura tentu menyulitkan masyarakat jika hendak mengambil keputusan dalam kegiatan perbibitan Sapi Madura. Khususnya terkait dengan proses grading/pengkelasan ternak Sapi Madura yang ada di kandang atau di sebuah populasi. 

Keterbatasan wasbitnak juga menyulitkan dalam proses pengawasan peredaran ternak bibit di masyarakat. Terlebih ketika jual/beli ternak bibit antar provinsi antar pulau. 

Semoga pemerintah segera menambah jumlah Wasbitnak di Pulau Madura sehingga kegiatan pembibitan ternak Sapi Madura - dan pembibitan ternak lainnya (semisal domba, kambing, kerbau, kuda, dan unggas) bisa berjalan lebih optimal.   Aamiin 

STANDARD HARGA TERNAK BER-SKLB 

Kegiatan pembibitan ternak Sapi Madura memang tidak mudah. Tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Maka, demi menghargai jerih payah breeder alias peternak pembibit Sapi Madura karena telah berproses menghasilkan ternak kriteria bibit maka harga yang sebaiknya diperoleh seorang breeder akan ternaknya yang telah mengantongi SKLB adalah seharga 1,5-10 kali lipat ternak non Bibit. Atau bahkan 100-1.000 kali lipat harga ternak non Bibit. 

Kenapa begitu mahal? Mutu Genetik ternak unggul memang harganya tiada terkira. Proses yang panjang dan ribetnya kerja yang perlu dilakukan bisa dikompensasi dengan harga yang menggiurkan. 

Sebagai contoh, seekor domba unggulan di Scotlandia dihargai Rp.40 Miliar seekornya. Nah, bandingin dengan domba atau kambing potong di Indonesia yang hanya dihargai 0,5-2 dinar (baca: 1 dinar = 4,25 gram atau Rp.2,1-2,2 juta rupiah). 

Bagaimana dengan Sapi Madura yang mengantongi SKLB? Berapa harga yang pantas?  Harga Sapi Madura bibit ya jelas tergantung kesepakatan antara pembeli dan penjual. Namun sebagai gambaran, untuk Sapi Madura Bibit Jantan Grade 1 atau di atas Grade 1 usia 2 tahun bisa dibandrol seharga Rp.30-50 Juta. Bedakan dengan sapi jantan non bibit (dan tidak ber-SKLB yang dibandrol di harga Rp15-20 jutaan). 

Sedangkan Sapi Madura bibit berjenis kelamin betina Grade 3 ber-SKLB, umur 1,5-2 tahun, bisa dibandrol Rp.13-20 juta. Bandingkan dengan Sapi Betina diumur yang sama non bibit (dan tanpa SKLB) bisa didapat dengan harga Rp8-10 Jutaan. 

Semoga peternak pembibit (breeder) Sapi Madura semakin makmur dan sejahtera di masa mendatang. aamiin.

Masih enggan memasuki usaha dan bisnis breeding Sapi Madura? Yakin?






==========
*Abdurrahman Arraushany adalah Nama Pena dari Abdul Rohman, SPt. Seorang Wasbitnak Ahli Muda di UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Tinggal di Pamekasan Madura.