BUPATI PAMEKASAN: Gempur Kemiskinan di Kalangan Peternak DOKAPI Dengan Terapkan 4 Resep Warisan Leluhur!!!
Pamekasan (04/03/2020). Saat ditemui puluhan peternak dan pengusaha peternakan domba, kambing dan sapi (DOKAPI) Pamekasan yang tergabung dalam beberapa wadah organisasi yakni Indonesia Goat Breeder (IGB) DPC Madura Raya, Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) DPC Pamekasan dan Komunitas Peternak Domba, Kambing dan Sapi (KP DOKAPI) Pamekasan, Rabu, 04 Maret 2020, Pukul 15.30 WIB, H Baddrut Tamam, S.Psi, Bupati Pamekasan Periode 2018-2023 beberkan 4 resep warisan lelulur untuk gempur kemiskinan (dan pengangguran) di masyarakat, khususnya para peternak dan petani di wilayah Kabupaten Pamekasan.
“Terimakasih atas pertemuan ini. Saya senang sekali bisa bertemu dengan Bapak/Ibu yang merupakan pahlawan di bidang pangan. Yakni para peternak DOKAPI yang tergabung dalam beberapa wadah, yakni IGB, HPDKI dan KP DOKAPI. Melalui kesempatan ini saya sampaikan beberapa saran dan usulan yang bisa menjadi resep yang insyaallah mampu menggempur kemiskinan, pengangguran, kekeringan, problem kekurangan pangan, malnutrisi dan juga kriminalitas di masyarakat.”
“Resep pertama, demo saya! Saya ingin didemo oleh peternak seperti Bapak/Ibu dengan isi tuntutan terpenting yakni PETERNAK diakui sebagai PROFESI. Pengakuan itu dibuktikan dengan pencantuman kata PETERNAK (atau Pengusaha Peternakan) di kolom isian pekerjaan di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Selama ini, apa yang dicantumkan? Petani kah? atau Peternak? Atau Wiraswasta?”
“Resep kedua, peternak wajib disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. Apa tujuannya? Agar peternak dan pengusaha peternakan benar-benar menjadi SDM Unggul yang diharapkan mampu mencipta lapangan pekerjaan bagi keluarga dan tetangga. Ketika semua orang usia produktif bisa bekerja maka mereka pasti memiliki penghasilan. Dengan bekerja maka pengangguran sirna, kemakmuran dan kesejahteraan datang,” tegasnya.
Bupati Pamekasan kelahiran 1978 di Pamekasan yang masih tergolong muda dan dikenal masyarakat sebagai dengan sosok cerdas, peduli dan merakyat, putra dari KH Malidji dan Hj Maftunah Djufri, dan pernah nyantri di Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan Jatim dan Ponpes Al Hidayah Lasem Rembang Jateng tersebut ketika menerima delegasi tak lupa menyampaikan visi dan misi Bupati Pamekasan dan 4 program prioritasnya di Tahun 2020. Beliau ingin memastikan bahwa seluruh warga Pamekasan, termasuk peternak dan pengusaha peternakan, agar mampu meraih kemakmuran dan kesejahteraan benar-benar dari bawah, sejalan dengan Visi Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan: Pamekasan Sejahtera Dari Bawah, Merata dan Berkelanjutan Berdasarkan Nilai-Nilai Agama.
“Resep ketiga, idealnya kita bersegera mencopy paste (Amati Tiru Plek [ATP] atau Amati Tiru Modifikasi [ATM]) apa yang dilakukan oleh China Tahun 1979 saat bangkit dari resesi ekonomi yang melanda negaranya. Saat itu, agar China bisa bangkit, seorang Gubernur China mengusulkan kepada perdana menteri agar setiap desa memiliki satu produk unggulan. Istilahnya One Village One Product. Maka, di kepemimpinan saya saat ini, sudah saya wajibkan setiap desa di seluruh wilayah Pamekasan - lebih joss jika terealisasi sampai level dusun/kampung - untuk memiliki 1 produk unggulan. Namanya desa (atau dusun/kampung) tematik. Jika dikaitkan dengan usaha dan bisnis peternakan, maka nantinya akan tercipta kampung domba, kampung kambing, kampung sapi perah, kampung ayam asli/lokal, kampong bebek, dan lain sebagainya di Pamekasan tercinta,” imbuhnya
Adapun resep terakhir yang disampaikan Bupati adalah terkait usulan untuk pembentukan Asosiasi di bidang peternakan. Beliau mengatakan, “Saya berharap di Pamekasan ada APP. Yakni Asosiasi Peternak Pamekasan yang menjadi wadah berkumpulnya para pengurus dari seluruh organisasi peternakan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Di asosiasi tersebut semuanya menjadi ketua,” pungkasnya
Sebelumnya, Abdul Rohman, SPt (Atau dikenal dengan nama pena Abdurrahman Arraushany) yang menjabat sebagai Ketua IGB DPC Madura Raya dan Ketua HPDKI DPC Pamekasan dan mengomandani peserta audiensi menyampaikan beberapa hal penting sebagai berikut:
1. Beliau menyampaikan pepatah arab, “Negara yang kaya ternak tidak pernah miskin. Dan negara yang miskin ternak tidak pernah kaya.”
2. Maksud dan tujuan dari pertemuan dengan Bupati adalah dalam rangka audiensi mengenalkan 3 organisasi di bidang peternakan DOKAPI (IGB, HPDKI, dan KP DOKAPI)
3. Akan ada agenda besar di Pulau Madura, yakni Kontes Madura Open Kambing Peranakan Ettawa (PE) dan Domba Sapudi yang rencananya akan dilaksanakan Bulan Agustus 2020
4. Program Bupati Pamekasan sejalan dengan program yang dimiliki Gubernur Jatim. Jika Bupati Pamekasan di Tahun 2020 memiliki 4 program prioritas, yakni (1) Pemberian beasiswa sebanyak 1500 siswa, (2) Pelatihan Pengusaha dan Calon Pengusaha sebanyak 2000 orang, (3) Call Care, dan (4) Mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa, maka Gubernur Jatim memiliki 9 program yang dikenal dengan Nawa Bhakti Satya.
5. Sebanyak 5 dari 9 Program Gubernur Jatim yang terkait langsung dengan Visi Bupati Pamekasan: (1) Jatim Sejahtera, (2) Jatim Kerja, (3) Jatim Cerdas dan Sehat, (4) Jatim Agro, dan (5) Jatim Berdaya
Abdurrahman, Founder #Himdafarm The Maru Triad Jamakabe Unit 1 Tuban Jatim yang juga merupakan konsultan profesional di bidang usaha dan bisnis peternakan DOKAPI di beberapa perusahaan peternakan (seperti di Malang dan Blitar Jatim dan di Lombok Timur NTB) dan penulis buku #Estelapete (Sekali Test [CPNS] Langsung Pecah Telor, #12Kesalahan Fatal Peternak Pemula dan #Rahasia Sukses Beternak Sapi Madura, juga menyampaikan informasi terkait prospek usaha dan bisnis dombing di Madura. “Founder Jonggol Farm yang alumnus IPB dan eks Pegawai Bank BUMN, yang saat ini memiliki sekitar 2000 ekor dombing di Bogor, pernah menyampaikan bahwa kecepatan dan percepatan produksi daging dan susu dombing adalah 16 kali lipat dibanding ternak sapi. Sebuah potensi yang perlu digarap sebagai solusi peningkatan produksi dan konsumsi protein hewani asal ternak di Indonesia.”
“Data yang kami olah dari berbagai sumber menyatakan bahwa permintaan daging kambing di Pulau Madura sangat besar. Sedangkan angka pertumbuhan populasi kambing selama 5 tahun terakhir justru minus. Oleh karena itu, tak perlu heran jika setiap pekan ada ratusan bahkan ribuan ekor kambing dari Pulau Jawa yang didatangkan ke Pulau Madura. Kondisi berbeda dialami domba. Bahwa masyarakat Madura relatif enggan mengkonsumsi daging domba. Sehingga hasil produksi peternak domba di Madura kemudian ‘diekspor’ ke Pulau Jawa (terutama wilayah Surabaya, Lamongan, Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Jember dan Situbondo). Nah, dari wilayah di Jawa tersebut domba dari Madura dibawa ke berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan juga termasuk yang diekspor ke Malaysia beberapa waktu lalu.”
Semoga dengan dukungan Bupati Pamekasan dan jajarannya, serta adanya semangat kaizen (proses perbaikan terus menerus sehingga tercapai hasil yang lebih baik) yang dimiliki pengurus dan anggota IGB, HPDKI dan KP DOKAPI Pamekasan, insyaallah tujuan utama dari terbentuknya berbagai organisasi (di bidang peternakan maupun negara), sebagaimana didetailkan di UUD 45 alinea ke-4, yakni (1) Melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, (2) Memajukan kesejahteraan umum, (3) Mencerdaskan kehidupan bangsa serta (4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar perdamaian abadi dan keadilan sosial, mudah-mudahan bisa segera terwujud di kehidupan nyata kita. Aamiin (AA)