12 rahasia YANG DIMILIKI jatim
SEHINGGA MAMPU menjadi
gudang ternak nasional
By Abdurrahman Arraushany*
Jawa Timur bisa dikatakan sebagai
miniatur peternakan di Indonesia. Hampir semua jenis ternak yang halal dan
thayyib (aman, sehat dan utuh) ada di wilayah paling ujung bagian timur Pulau
Jawa ini. Saat ini, provinsi tersebut dihuni lebih dari 41 juta warga yang hampir
95%-nya memilih Islam sebagai agama dan jalan hidup (way of life).
Mengapa Jatim terkesan trengginas dan ‘beringas’ membudidaya aneka
jenis ternak dan mengembangkan potensinya sehingga mampu menjadi kunci kemajuan
dan kebangkitan peternakan di Indonesia? Rahasia apa yang dimiliki Jatim
sehingga mampu menyabet aneka prestasi nasional dan internasional di berbagai
bidang pembangunan? Jamu dan ramuan
hebat seperti apa yang dimiliki Jatim sehingga sering tampil menjadi jawara
dalam ajang lomba bidang peternakan sehingga didapuk menjadi suri tauladan alias role model bagi pengembangan usaha dan bisnis peternakan di
Indonesia?
Sebagai orang JA (Jawa Timur Aseli,
bukan KW), yang lahir dan besar di Jatim, penulis mencoba melakukan
inventarisasi berlandas informasi dan pengalaman yang kami alami sendiri.
Hasilnya? Menurut kami setidaknya ada 4 hal pokok yang menjadi kunci rahasia
yang dimiliki Jatim sehingga mampu tampil menjadi gudang ternak nasional. Ke empat
hal tersebut kemudian kami rinci lebih detail sehingga menjadi 12 hal. Apa saja
itu? Coba simak.
SUMBER
DAYA MANUSIA SEBAGAI SUBJEK PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI JATIM
1.
Lebih
dari 95% penduduk Jatim memilih Islam sebagai agama dan jalan hidup (way of life)
Tak bisa dipungkiri bahwa keislaman
seseorang akan berpengaruh terhadap pola pikir dan pola sikap dari orang
tersebut selama menjalani kehidupan di dunia ini.
Saat seseorang memilih Islam sebagai
agama dan jalan hidup maka ia akan menjadi orang yang beriman kepada Allah swt
dan Hari Kemudian, sebagai konsekuensi dari keislaman mereka. Mereka akan
bersemangat mengkaji ilmu baik yang terkategori sebagai ilmu fardlu ain (terkait
dengan pelaksanaan ibadah mahdloh seperti sholat, zakat, puasa dan haji) maupun
ilmu yang terkategori sebaggai fardlu kifayah (seperti peternakan, pertanian,
kedokteran, dll). Mengapa? Hal tersebut dilakukan semata untuk optimalisasi pelaksanaan
misi manusia di bumi (yakni untuk beribadah dan menjadi khalifah).
Islam memerintahkan manusia dan umatnya
untuk mengkonsumsi makanan/minuman yang halal dan thayyib saja, baik dzatnya
maupun cara mendapatkannya. Islam juga mendorong umatnya untuk melakukan
serangkaian amal sehingga harta yang ada pada mereka tidak hanya berputar-putar
pada orang kaya di antara mereka saja (dengan pelaksanaan zakat, infaq dan
shodaqah). Islam juga mendorong umatnya untuk mewujudkan rahmat bagi semesta
alam dengan serangkaian syariahnya (seperti pelaksanaan qurban, aqiqah, walimah
dan tasyakuran sehingga daging, telur dan susu sebagai pangan halal dan thayyib
bisa dinikmati penduduk di suatu wilayah dengan intensitas tinggi). Dan Islam
mendorong umatnya untuk berlomba dalam kebaikan dan taqwa, baik kepada sesama
manusia maupun kepada mahluk hidup lainnya (flora wa fauna).
Nilai dan ajaran Islam ini jelas memengaruhi
pola pikir dan pola sikap penduduk Jatim yang mayoritas Muslim. Sehingga mereka
akan dengan antusiasme berupaya siang dan malam untuk menghadirkan sarana yang
bisa digunakan untuk optimalisasi ibadah dan menjadi khalifah di bumi dengan
mengelola sumberdaya alam yang dianugerahkan Allah swt kepada mereka.
2.
Adanya
kampus peternakan dan kedokteran hewan di banyak wilayahnya
Jatim memiliki kampus peternakan
dan atau kedokteran hewan di banyak wilayahnya yang bisa digunakan untuk
mendidik putera-puteri terbaik bangsa sehingga menjadi sosok manusia yang
menguasai ilmu untuk meningkatkan produksi pangan (perkebunan, pertanian
tanaman pangan, dan peternakan) yang dibutuhkan penduduk Jatim dan juga
Indonesia Raya. Di Malang saja tak kurang dari 5 kampus yang menyediakan
fakultas atau jurusan peternakan. Sebut saja: UB, Unisma, Unmuh Malang, Unitri,
dan STTP Malang. Di Kediri ada Uniska. Di Jember ada Unej dan Poltek Jember. Di
Surabaya ada Unair. Di Pamekasan ada Unira dan UIM. Dan di Bangkalan ada
Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Dan beberapa kampus lainnya di beberapa
kota/kabupaten di Jatim.
Kampus merupakan lembaga pendidikan
formal yang bisa digunakan oleh penduduk Jatim dan Indonesia untuk semakin meningkatkan
taraf berpikir masyarakat dan semakin mengenal Tuhan dan ciptaan-Nya (manusia,
alam semesta dan makhluk hidup lainnya [yakni flora wa fauna]).
Meskipun dunia kampus masih ada kekurangan
di sana sini – kesalahan dan kekurangan terbesar dari banyak kampus di Jatim
dan di Indonesia adalah kampus hanya mengajarkan keilmuan level 1 (hanya
mengindera fakta saja), keilmuan level 2 (pemahaman ilmu dasar/basic) dan keilmuan
level 3 (pemahaman ilmu terapan) saja - namun keberadaan kampus-kampus ini
setidaknya menjadi wasilah/sarana mahasiswa dan civitas akademika untuk
mengenal dan juga mendapatkan ilmu di level 4 (pemahaman hakikat makhluk dan
Penciptanya), ilmu level 5 (pemahaman terhadap mabda atau ideologi tertentu yang menawarkan solusi atas setiap
problem yang muncul pada manusia dan kehidupan) serta ilmu level 6 (pemahaman
terkait metodologi bagaimana menggali hukum untuk menawarkan solusi atas
problem yang muncul dan butuh penyelesaian, di mana problem ini sebelumnya tidak
pernah ada). Dengan ilmu dan keilmuan level 4,5 dan 6 inilah Indonesia akan
mampu tampil menjadi pusat pangan dunia dan memimpin peradaban.
3.
Kelembagaan
milik pemerintah yang lengkap di Jatim
Di Jatim, di bawah kontrol Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Timur ada setidaknya 10 UPT yang mengelola SDGH ternak
yang dimiliki Jawa Timur. Ada UPT Tuban yang mengelola dan mengembangkan Sapi
Peranakan Ongole (PO). Ada juga UPT Kediri yang mengelola dan mengembangkan
aneka unggas jenis itik/entog asli/lokal Jatim (seperti Itik Mojosari, Itik
Debung Bangkalan, Bebek Peking, Entog/Itik Manila, dll). Ada juga UPT Magetan
yang mengelola dan mengembangkan aneka unggas jenis ayam asli/lokal Jatim (seperti
Ayam Gaok, Ayam Kekok dan Ayam Bekisar dari Madura, Ayam Arab, Ayam Bangkok
Tuban, dll). Ada UPT Singosari yang mengelola dan mengembangkan Kambing
asli/lokal Jatim (seperti Kambing PE Kaligesing, PE Senduro, Kambing Pote
Arosbaya, Kambing Kacang, Kambing ‘Costa’ Kalowang, dll). Ada juga UPT Jember
yang mengelola domba asli/lokal Jatim (seperti Domba “EG” Sapudi, Domba Ekor
Tipis [DET], Dll). Ada juga UPT Batu yang mengelola dan mengembangkan Sapi
Perah FH. Selain juga ada UPT Laboratorium di Kab Tuban dan Malang, ada juga
UPT Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan Madura di Pamekasan yang mengelola
dan mengembangkan Sapi Madura, sapi jagoan milik Jatim yang darinya lahir Sapi
Sonok, sapi tercantik di dunia; Sapi Kerap; dan Sapi Madura ‘sayur’.
Kambing "PE" Senduro. Asal Lumajang Jatim
Selain kelembagaan yang dimiliki
Pemprov Jatim, ada juga UPT Milik Pemerintah Pusat yang berlokasi di Jatim.
Sebut saja Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIBV) Singosari di Malang, Pusat
Veteriner Masyarakat (Pusvetma) di Surabaya, Loka Penelitian Sapi Potong Grati
di Pasuruan, BBPP Songgoriti Batu dan BPTP Karangploso Malang.
4.
Pasar
ternak yang tersebar merata di 38 kabupaten/kota di Jatim
Pasar hewan adalah pola lama yang merupakan
tempat terjadinya transaksi jual/beli hewan ternak dan aneka hal yang terkait
dengannya. Yakni antara penjual dan pembeli bertemu langsung dengan membawa dan
melihat secara nyata hewan ternak yang diperdagangkan.
Untuk pasar hewan di Kabupaten
Tuban, yang terbesar ada 3: Pasar Hewan Sugihan Jatirogo, Pasar Hewan Kerek dan
Pasar Hewan Kota di Semanding. Sedangkan untuk pasar hewan di Pulau Madura,
silahkan Anda datangi Pasar Hewan Keppo yang berlokasi di Kecamatan Galis
Kabupaten Pamekasan. Jaraknya sekitar 2 km dari kantor UPT Pembibitan Ternak
dan Keswan Madura. Sedangkan pasar hewan yang kecil dan mini tersebar di
beberapa kabupaten dan kecamatan di Pulau Madura.
KEKAYAAN
SDGH JATIM SEBAGAI OBJEK, LUMAYAN LENGKAP
5.
SDGH
JENIS RUMINANSIA BESAR
Sumberdaya genetik hewan (SDGH)
yang dimiliki Jatim bisa dikatakan cukup lengkap. SDGH (baca: dulu disebut
plasma nutfah) milik Jatim ada yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian
dengan diterbitkan SK Penetapan, namun ada juga yang masih tahap identifikasi
dan inventarisasi.
Untuk SDGH jenis ruminansia besar
di Jatim lumayan banyak. Untuk jenis sapi di antaranya: Sapi Madura, Sapi PO, Sapi
Galekan, Sapi Rambon-Bondowoso, Sapi ‘Bali’ Pasuruan, dan aneka sapi hasil
blasteran antara sapi asli/lokal dengan Sapi Bule atau bangsa sapi eksotik
(seperti Sapi Madrasin [Madura x Limousin], sapi LIMPO [Limousin x PO], dan Sapi
SIMPO (Simmental x PO]).
Bagaimana dengan kerbau? Kerbau yang
dikembangkan masyarakat di Jatim adalah jenis kerbau lumpur. Di mana sentra
pengembangan kerbau di Jatim? Tidak disangka, ternyata 2 kabupaten di Pulau Madura
menjadi kabupaten dengan populasi kerbau terbanyak di Jatim. Yakni Kabupaten
Sumenep, tepatnya di Pulau Kangean (dengan populasi tertinggi di banding
kabupaten lain. Populasinya mencapai lebih dari 5.000 ekor) dan di Kabupaten
Bangkalan (populasi lebih dari 1.000 ekor).
6.
SDGH
JENIS RUMINANSIA KECIL
SDGH Jatim jenis ruminansia kecil
yang sudah dikenal penduduk Jatim dan Indonesia yang asli atau berasal dari hasil
introduksi dari daerah lain adalah:
- ·Domba
Ada
beberapa jenis domba di Jatim. Domba yang sudah banyak dipelihara penduduk
Jatim adalah: Domba Ekor Gemuk "DEG" Sapudi, Domba Ekor Tipis (DET), Domba Samin, Domba Merino, Domba Texel, dan domba
hasil blasteran secara acak di masyarakat.
- Kambing
Di
Jatim ada banyak jenis kambing yang sudah dikembangkan oleh masyarakat. Di antaranya
: Kambing PE Senduro, PE Kaligesing, Kambing ‘Costa’ Kalowang Sapudi, Kambing
Pote Arosbaya Bangkalan, Kambing Kacang, Kambing Bligon Tuban, Kambing Sapera
(Saanen Peranakan), Kambing Boer Afrika Selatan, dan kambing blasteran hasil
perkawinan acak yang ada di masyarakat.
Kambing "Costa" Kalowang Sapudi
Kambing PE Kaligesing. Banyak dipelihara di Jatim khususnya di Kabupaten Tulungagung, Kediri, Blitar dan Trenggalek
- ·Rusa
Meskipun
belum diusahakan secara komersial, keberadaan rusa di Jatim tidak bisa dianggap
remeh. Selain tanduknya yang dipercaya
sebagai obat kuat lelaki, daging rusa juga dianggap sebagai daging merah paling
sehat karena rendah kolesterol. Sehingga eksploitasi besar-besaran menyebabkan
hewan ini semakin langka dan masuk ke dalam daftar apendix 1 (baca: hewan yang
dilindungi).
Jika Anda ingin
bertemu rusa dan memuaskan dahaga ber-selfie ria, silahkan datang ke Pulau
Bawean Gresik untuk melihat Rusa Bawean; ke Markas Komando
Divisi Infanteri 2/Kostrad yang berada di Jl. Raya Malang-Surabaya ,
tepatnya berada di Singosari-Malang (untuk melihat rusa
totol); dan ke Kepulauan Kangean Kab.Sumenep.
7.
SDGH
JENIS UNGGAS
SDGH Jatim jenis unggas yang sudah
terkenal secara nasional (dan mungkin internasional) adalah Itik Mojosari. Itik
ini dikenal memiliki produksi telur yang tinggi dengan warna kerabang hijau
kebiruan yang sangat diminati masyarakat. Telur Itik Mojosari selain cocok
dibuat penganan martabak yang lezat juga dipercaya sebagai aprodisiak (baca:
meningkatkan kelelakian kaum Adam).
Selain Itik Mojosari, di Jatim juga
ada itik unggul. Adalah Itik Debung Bangkalan. Ya, itik ini penampakannya hampir
mirip dengan Itik Mojosari yang menjadi tetuanya. Namun, itik ini memiliki ciri
khas gelang putih pada lehernya. Untuk bulu, Itik Debung jantan lebih gelap (dominan
hitam) dengan penutup bulu agak kehijauan. Dagingnya? Daging Itik Debung berasa
lebih gurih dan manis jika dibanding dengan Itik Mojosari. Oh iya, satu lagi.
Itik Debung lebih cocok jika dipelihara dengan sistem kering dan di daerah
panas sebagaimana asalnya dari Desa Debung Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan.
Selain itik, Jatim juga kaya dengan
SDGH ayam Asli/lokal. Sebut saja Ayam Gaok, Ayam Kekok dan Ayam Bekisar dari
Pulau Madura; Ayam Bangkok Tuban yang terkenal kehebatan pukulannya (jenis
bantam/aduan), dan Ayam Arab.
Nah,
keanekaragaman genetik ini tentu saja menjadi kekayaan Jatim dan bisa menjadi
modal berharga yang bisa digunakan untuk perakitan ternak unggulan kelas dunia.
Syaratnya ada kepedulian dan sinergi dari segenap pelaku usaha dan bisnis
peternakan, baik peternak mandiri skala kecil dan menengah, perusahaan
peternakan swasta dalam negeri maupun dari kalangan akademisi dan pemerintah. Dengan
kerjasama dan sinergi dari pelaku peternakan, maka kami merasa mencetak ternak
unggulan kelas dunia bukan mimpi belaka.
LUASNYA
WILAYAH JATIM DENGAN TINGKAT KESUBURAN LAHAN YANG CUKUP TINGGI
8.
Budaya
Menanam Hijauan Pakan Ternak (HPT) Unggul tiada banding tiada tanding
Kami pernah menanyakan kepada
senior kami yang dulunya pernah menjadi Sekjen ISMAPETI (Ikatan Senat Mahasiswa
Peternakan Indonesia), Kang Robi Agustiar. Saat ini beliau didapuk menjadi Project Manager IACCB Program, yang menangani
SDM Indonesia yang kursus dan magang di Australia untuk belajar peternakan.
“Apa yang membedakan peternak Jatim
dengan peternak di provinsi lain di Indonesia?” tanya kami saat bertemu
beberapa waktu silam. Dan beliau menjawab, “Budaya menanam Hijauan Pakan Ternak
(HPT) unggul peternak Jatim tiada banding dan tiada tanding.”
Entah sejak kapan peternak/petani di
Jatim mulai membudidaya HPT unggul di tanah dan lahan yang mereka miliki.
Namun, berselang puluhan tahun kemudian, saat ini, siapapun bisa dengan sangat
mudah menjumpai aneka HPT unggul yang ditanam baik di pematang sawah/tegalan atau
di lahan sawah/ladang untuk mencukupi kebutuhan ternak yang dimiliki sang
peternak.
Bagaimana dengan peternak di Madura?
Untuk wilayah Madura, ketersediaan pakan memang menjadi faktor pembatas utama
pengembangan ternak di Pulau Madura. Jika saja air melimpah sepanjang musim dan
kesadaran peternak di Pulau Madura setara dan sama dengan peternak saudaranya
di Pulau jawa, tentu carrying capacity
ternak di Pulau Garam ini bisa lebih ditingkatkan lagi. Dan peningkatan jumlah
populasi Sapi Madura mencapai lebih dari 1 juta ekor akan lebih mudah diraih.
Rumput Bintang/African Star Grass, rumput yang terkenal dengan daya tahan terhadap injakan dan tahan kekeringan. Sangat cocok ditanam di Padang gembala.
Rumput Benggala tumbuh subur di Pulau Madura yang kering
Hay. Teknologi pengawetan HPT unggul untuk stock di musim kemarau
9.
Gunung
berapi hampir merata di Jawa Timur
Jatim memiliki gunung berapi
tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru. Gugusan
gunung dan bukit di Semeru Bromo dan Tengger menjadi berkah tersendiri bagi
penduduk Jatim. Meski kadang menyebabkan korban jiwa dan kerugian akibat
bencana alam yang ditiumbulkan, namun tentu saja “setelah gelap terbitlah
terang.” Abu vulkanik hasil semburan dan letusan gunung terbukti sangat subur
dan cocok untuk pengembangan buah, tanaman pangan dan peternakan.
Tidak hanya itu, deretan Gunung Arjuna,
Gunung Welirang dan Gunung Puteri Tidur di Malang dan sekitarnya juga menyimpan
potensi alam yang luar biasa. Di Jatim juga ada Gunung Raung di Banyuwangi dan
Kawah Ijen di Bondowoso-Banyuwangi serta Gunung Kelud di Kediri-Blitar dan
sekitarnya juga menawarkan kesuburan tanah yang luar biasa untuk produksi
pangan.
Bagaimana dengan Pulau Madura? Pulau
Madura tidak memiliki gunung sama sekali. Yang ada hanyalah dataran rendah dan sedikit
perbukitan yang rata-rata berada di kawasan bagian utara dari Pulau Madura. Di
wilayah Pamekasan khususnya di daerah Kecamatan Pakong ada daerah yang cukup
sejuk, airnya berlimpah sepanjang musim dan kesuburan tanahnya cukup baik. SOMALANG
namanya. So dalam bahasa Madura artinya sama. Jadi SOMALANG jika diartikan
bebas berarti “Sama dengan Malang.” Di daerah inilah Penjajah Belanda di Tahun
1944 M pernah membangun BALAI SOMALANG bersamaan dengan pendirian Balai
Inseminasi Buatan (BIB) Lembang-Bandung. Sayang, hingga hari ini pengelolaan instalasi
pembibitan ternak Sapi Madura yang pernah mendatangkan Sapi Santa Gertrudis sebagai
upaya untuk meningkatkan produksi susu Sapi Madura (sehingga lahir Sapi ‘Emas’ Pakong
di wilayah Pakong) belum terkelola secara optimal.
Selain gunung berapi, Jatim ternyata
juga menjadi wilayah DAS (daerah aliran sungai) Bengawan Solo. Meskipun hampir
saban tahun kebanjiran, Jatim mendapat berkah dari Bengawan Solo. Sebab, saat
banjir melanda air banjir juga membawa material dari daerah hulu yang sangat
subur untuk aktivitas pertanian penduduk Jatim di daerah hilir. Dengan aneka
buah-buahan dan tanaman pangan inilah penduduk Jatim yang memilih profesi
menjadi pekebun dan petani meraih kesejahteraan. Dan, hasil samping (baca:
limbah) perkebunan dan pertanian tanaman pangan, ternyata secara sangat baik
telah digunakan sebagai bahan baku pakan ternak yang super murah dengan nilai
gizi yang super. Contohnya rendeng kangkung, rendeng kedelai/titen, dll.
TEKNOLOGI
SEBAGAI PENDORONG DAN PENDONGKRAK KERJA DAN KINERJA MASYARAKAT JATIM
10.
Peternak
sudah melek teknologi maju tempo dulu dan juga kini
Sunan Giri Gresik, salah satu
WALISONGO, merupakan dai utusan Khalifah dari Negara Khilafah Islam Turki
Utsmaniy. Saat melancarkan dakwahnya sehingga penduduk Jatim banyak yang
berbondong-bondong memeluk Islam, beliau juga mentransfer ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat maju di bidang pertanian (dan peternakan) dari Timur
Tengah dan Turki ke penduduk Jatim dan Nusantara. Penggunaan benih dan bibit
unggul, pengolahan lahan (dengan menggunakan bajak dan garu; termasuk lahirnya
budaya kerapan sapi juga tidak bisa dilepaskan dari pengaruh penyebaran Islam
di Madura) yang menggunakan tenaga sapi dan kerbau, pengairan, dan pemupukan
yang di kemudian hari dikenal dengan Panca Usaha Tani pada masa Orde Baru,
ternyata sudah ratusan tahun yang lalu dikenalkan ke penduduk Jatim.
Bagaimana dengan saat ini?
Perkembangan dunia digital telah memaksa pelaku usaha dan bisnis peternakan
juga ikut memanfaatkannya dan mengambil berkah atasnya. Salah satu contoh
adalah rekan saya yang alumnus Fapet UB Malang. Aji Salam namanya. Beliau yang
seorang Sarjana Peternakan, belum lama ini menjadi coach dalam “Workshop Digital Marketing” di Pulau madura. Menurut
info, beliau sudah sejak Tahun 2010 telah melakukan penelitian terkait peran
teknologi informasi (TI) dalam penjualan ternak dan hasil ternak di dunia maya.
Penelitian yang beliau lakukan kemudian menghantarkannya meraih gelar sarjana,
Sarjana Peternakan (SPt). Berkat penelitian dan kemampuan tersebut beliau kemudian
mendapat order penjualan sapi 100 ekor tiap pekan (berarti 400 ekor sebulan)
untuk dikirim ke Jakarta. Serta memudahkan beliau untuk diterima di PT Charoen
Pokhpand, pelaku nomor wahid di dunia perunggasan nasional.
Keinginan untuk mandiri dan “Menjadi
kepala ayam daripada ekor harimau” dengan menjadi seorang pebisnis, telah membuat
beliau tak ingin berlama-lama menjadi seorang karyawan. Saat ini, beliau
menjalankan aneka bisnis, satu di antaranya: bisnis catering nasi bento
sidoarjo. Dan juga membuka usaha dan bisnis aqiqahan.
Aji Salam. Sarjana Peternakan yang jago di Digital Marketing
Nah, dengan kemajuan dan perkembangan
dunia maya terutama media sosial, transaksi bisnis juga semakin mudah. Pasar offline tetap jalan. Umumnya pelakukanya
adalah generasi old. Sedangkan pasar online via FB, WA, twitter, telegram dan yang lainnya di
tempuh oleh peternak jaman Now yang melek teknologi. Bagaimana dengan Anda?
11.
Bagusnya
kondisi jalan di Jatim dan sarana transportasi yang memadai
Sebagai orang yang terlahir dan
besar di Tuban Jatim, penulis sempat bangga. Pasalnya beberapa tahun silam
kondisi jalan di setiap pelosok bahkan hingga ke gang-gang jalannya dalam
kondisi mulus dan diaspal. Tentu saja baiknya sarana jalan memudahkan akses
hingga ke titik produksi, sehingga hasil panen lebih cepat untuk dipasarkan ke
konsumen.
selain kondisi sarana jalan yang
cukup memadai, Jatim juga memiliki Pelabuhan Perak di Surabaya Utara dan Bandar
Udara (Bandara) Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo. Juga terminal
Purabaya Bungurasih. Kemudahan akses transportasi ini tentu menjadi daya tarik
tersendiri bagi orang-orang Indonesia untuk berkunjung ke Jatim khususnya untuk
menimba ilmu peternakan di sentra-sentra peternakan yang tersebar di berbagai
daerah di Jatim.
Anda hanya perlu waktu 15-20 menit
saja dari Bandara ke Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Jika mau ke
Malang (di sana ada sentra pengembangan Kambing Boer di Kecamatan Karangploso
Malang dan Bumiaji Batu milik Pak Alex Burja) Anda hanya perlu waktu 2-3,5 jam
dari Bandara. Jika Anda berminat untuk belajar di Peternakan Sapi dan berkunjung
ke Pak Drh.Suparto Lamongan yang fenomenal dan pernah masuk teve, khususnya di
acara Kick Andy yang full inspirasi itu, Anda hanya perlu menempuh perjalanan sekitar
2-3 jam saja dari Bandara. Bagaimana dengan Bumi Peternakan Wahyu Utomo pernah
menjadi juara nasional kelompok petenak sapi potong teladan nasional sebanyak
dua kali dan yang memiliki populasi lebih dari 2.000 ekor sapi potong di internal
farmnya? Dari lokasi Pak Drh.Suparto, Anda hanya perlu waktu 1,5-2 jam saja.
Bagaimana jika Anda mau melihat
cantiknya Sapi Sonok dan juga kecepatan lari Sapi Kerap di Pulau Madura? Saran
penulis, datanglah pada Bulan Oktober atau Nopember saja. Sebab, di 2 bulan
tersebut memang secara rutin diadakan perhelatan akbar yang memperebutkan Piala
Presiden. Acara digelar di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan. Anda hanya
perlu waktu 3-5 jam dari bandara. Asik, kan?
12.
East
Java Smart Province and Smart City sebagai langkah cerdas mendongkrak Jatim
untuk melesat lebih cepat lagi
Rahasia terakhir yang dimiliki
Jatim adalah kreatifitas dan inovasi segenap penduduknya. Termasuk orang-orang
yang duduk di pemerintahan di Pemprov Jatim dan juga Pemkot/Pemkab di seluruh wilayah
Jawa Timur.
Pemprov Jatim dulu pernah
meluncurkan Program Pengentasan Kemiskinan dengan membuat Program Jalan Lain
Menuju Kesejahteraan Rakyat Rumah Tangga Sangat Miskin (Jalin Kesra RTSM) pada
Tahun 2010-2013. Plus minus kegiatan tersebut telah menyebabkan perdebatan
panjang di kalangan internal masyarakat Jatim. Namun, kegiatan tersebut memang terbukti
mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan orang-orang di berbagai pelosok Jatim
untuk semakin mencintai ternak dan menjadi peternak.
Mengapa sektor peternakan menjadi
andalan untuk mengentaskan kemiskinan? Dari hasil survey Badan Pemberdayaan
Masyarakat (Bapemas) Jatim dinyatakan bahwa lebih dari 50% masyarakat miskin
dan sangat miskin di Jatim ternyata memilih komoditas peternakan sebagai sarana
untuk mengentaskan kemiskinan yang mereka alami. Itu sebabnya, Pemprov Jatim
kemudian menggelontorkan dana besar untuk membagi domba, kambing, itik, dan
ayam asli/lokal Jatim kepada masyarakat.
Nah, untuk Tahun 2018 ini Pemprov
Jatim kembali menelorkan program gebrakan. Pemprov Jatim mendorong segenap SKPD dan jajarannya serta
Pemkot dan Pemkab di Jatim untuk mensukseskan Program East Java Smart Province and Smart
City dengan jalan menghubungkan tatakelola pemkot dan pemkab satu
dengan yang lain sehingga pertumbuhan dan pembangunan daerah masing-masing bisa
semakin cepat lagi.
Di dalam pelaksanaan Program East
Java Smart Province ini SKPD/OPD Dinas Peternakan Jawa Timur
digolongkan ke dalam bidang ekonomi. Mengapa ekonomi? Sebab, ekonomi masyarakat
di Jatim bisa ditingkatkan dan dikembangkan lewat usaha dan bisnis peternakan
sudah terbukti sebelumnya. Oleh karena itu, siapapun yang saat ini sudah,
sedang dan akan berniat menerjuni usaha dan bisnis peternakan tidak usah ragu
lagi. Tidak perlu menunda lagi. Bahwa usaha dan bisnis peternakan terbukti
mampu mendatangkan nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai akhlaq al karimah
dan juga nilai materi secara sempurna. Bidang dan sektor lain jarang yang bisa
seperti itu. Nah, jika sudah begini, masih gengsi jadi peternak?
=====
*Abdurrahman Arraushany, adalah
nama pena dari Abdul Rohman, SPt, seorang PNS yang menduduki Jabatan Fungsional
Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak) Ahli Muda di UPT Pembibitan Ternak dan
Kesehatan Hewan Madura Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur; Konsultan Usaha
dan Bisnis Peternakan Domba dan Kambing di Malang; Penulis Buku ESTELAPETE,
sekali test langsung pecah telor yang berisi tips dan trik lolos test CPNS hanya
sekali coba; Owner Himdafarm, sebuah
usaha/bisnis yang bergerak di peternakan domba dan kambing serta Sapi Madura di
Tuban dan Pamekasan; serta pendiri D’MANX AQIQAH MADURA di Pamekasan. Untuk
menghubungi penulis, Anda bisa call di 0823 3311 0281 atau WA/Telegram 0813
2231 3395.